Rabu, 23 Juni 2010

Wilayah Soreang Dibenahi


Kota Soreang mulai berbenah dengan membangun gerbang baru dan penanaman pepohonan di ruas-ruas jalan. Meski begitu, tanaman penghijauan untuk hutan kota di areal Stadion Si Jalak Harupat sering rusak, terutama setelah diadakan pertandingan sepak bola.


Menurut Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kab. Bandung Ir. Atih Witartih, penanaman pepohonan di ruas-ruas jalan di sekitar pusat Kota Soreang, sudah dilakukan sejak bulan lalu. "Bukan hanya bertujuan untuk meraih Piala Adipura, namun lebih dari itu, untuk membuat teduh dan hijau Kota Soreang," kata Atih di Desa Banyusari, Kec. Katapang, Kab. Bandung., baru-baru ini.

Kegiatan penanaman pohon tersebut dilakukan Dinas Pertamanan Tata Ruang dan Kebersihan (Dispertasih). Jenis pohon yang ditanaman adalah mahoni (300 pohon) dan bintaro (30 pohon). Selain itu, ratusan tanaman hias dalam pot juga disusun berjejer rapi di tepi jalan, seperti di dekat kompleks perkantoran Pemkab Bandung. Pot-pot tersebut berisi tanaman sansipera, an ting-anting, bambu pringgodani.
dan berbagai jenis tanaman hias lainnya.

Diberitakan sebelumnya, meski telah beberapa kali gagal meraih Piala Adipura, Pemkab Bandung kembali mengajukan Kota Soreang untuk meraih Piala Adipura untuk kategori kota sedang. Pada tahun. 2008 lalu. Kota Soreang hanya meraih kategori "Best Effort" sebagai penghargaan atas kerja keras pemerintah dan masyarakatnya dalam menata lingkungan hidup.

Pada penilaian Piala Adipura tahun lalu. Kota Soreang yang meliputi Kec. Soreang dan sebagian Kec. Katapang serta Kec. Kutawaringin mendapatkan nilai 71,17 atau naik lima poin dari tahun sebelumnya. Namun jumlah nilai tersebut belum cukup untuk meraih Piala Adipura yang mensyaratkan nilai minimal 73.

Hutan kota Lebih jauh Atih mengatakan, salah satu persoalan yang belum terpecahkan adalah kerusakan tanaman penghijauan di areal hutan kota yang terletak di kompleks Stadion Si Jalak Harupat. "Rencananya, hutan kota di sekitar Stadion Si Jalak Harupat luasnya sekitar satu hektare. Pemkab Bandung sudah menanam ribuan pohon di

sana, namun pepohonan tersebut banyak yang rusak, apalagi saat pertandingan sepak bola. Kalau ruang terbuka hijau (RTH) di areal perkantoran Pemkab Bandung, bisa lebih aman," katanya.

Pagar permanen Sementara itu. Camat Kutawaringin, Agus Suhartono mengatakan, kerusakan pepohonan di areal hutan kota di sekitar Stadion Si Jalak Harupat susah dicegah. "Masyarakat, terutama para penonton sepak bola, belum memahami pentingnya keberadaan pepohonan tersebut, sehingga tanpa sadar mereka mematahkan ranting dan merusak pepohqnan yaflfc ditanam pemerintah. Pohon yang ditanam di hutan kota itu berasal dari seluruh Indonesia," katanya ketika dihubungi "PR" melalui telefon selulernya. Selasa (1/12).

Padahal, Pemkab Bandung sudah membuat pembatas dari bambu untuk melindungi pepohonan tersebut. "Mungkin akan lebih baik bila pagar pengaman itu dibangun secara permanen. Dengan demikian para penonton sepak bola tidak bisa masuk ke areal hutan kota," kata Camat Kutawaringin. (A-71)***


Sumber :
Pikiran Rakyat, dalam:
http://bataviase.co.id/content/wilayah-soreang-dibenahi
2 desember 2009

Sumber Gambar:
http://ayowisata.wordpress.com/2010/01/01/soreang-jalur-utama-bandung-ciwidey/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar